Tips Fotografi -
Fotografi akan terasa mudah jika terdapat cukup cahaya dan kondisi yang
ideal, tetapi seperti yang banyak kita bahas sebelumnya bahwa kondisi
pencahayaan dalam fotografi digtial tidak selalu seperti yang kita
harapkan. Dalam dunia fotografi digital kita bekerja dengan cahaya, sama seperti kita bekerja dengan orang lain, tentu suatu saat akan mengecewakan bukan?
Seorang sobat InFotografi
pernah bertanya tentang bagaimana dia bisa memotret acara pernikahan
temannya, tetapi dia tidak diperbolehkan menggunakan flash. Alasannya
sederhana, cahaya flash menurut mereka akan mengurangi khidmadnya
upacara pengucapan ijab kabul atau sumpah. Pada intinya dia
mempertanyakan bagaimana menghasilkan foto yang bagus tanpa menggunakan
flash pada kondisi rendah cahaya atau low-light. Menurut kami itu adalah
pertanyaan yang bagus sekali, dan tentu semuanya mungkin dalam dunia
fotografi digital, tetapi tentu saja pasti ada faktor keuntungan dan
kerugian dalam menerapkan sebuah teknik bukan? Mari kita bahas lewat
artikel ini!
Flash merupakan solusi terbaik pada fotografi low-light,
tetapi masalahnya tidak semua situasi memungkinkan untuk penggunaan
flash. Tidak hanya akan mengganggu konsentrasi jalannya acara, tetapi
juga flash akan mengakibatkan hasil foto kalian terasa datar atau flat.
Hal tersebut kemungkinan besar terjadi jika Sobat menggunakan flash
built-in bawaan dari kamera digital. Flash built-in (flash pada umumnya) berarti memberikan pencahayaan pada subyek dari arah depan.
Hal tersebut tentu bisa dihindari dengan beberapa cara, tergantung dari
subyek serta bagaimana karakter cahaya. Pelajari bagaimana melihat
jatuhnya cahaya di sekitar, sehingga Sobat bisa mengerti apakah
penggunaan flash bisa bekerja dengan baik atau tidak. Caya yang baik
untuk menghadapi masalah pencahayaan rendah atau low-light adalah dengan
menggunakan pengaturan ISO tinggi. ISO adalah tingkat kesensitifan sensor terhadap cahaya.
Kekhawatiran ketika menggunakan ISO tinggi adalah NOISE,
jika kalian merasa pengaturan ISO sudah sempurna tetapi belum tentu
sempurna untuk noise yang akan diakibatkannya. Dalam era fotografi
digital Sobat bisa mengurangi tingkat NOISE yang ada pada sebuah foto
dengan menggunakan perangkat lunak. Saat ini terdapat Dua software
menurut kami yang bagus untuk Noise Reduction, yaitu: "Noise Ninja" atau
"Neat Image". Jika Sobat tidak menaikkan pengaturan ISO serta tidak
memiliki tripod, maka kemungkinan besar kalian akan menghadapi masalah
'camera shake'. Cobalah untuk menaikkan ISO, dan kalian akan mengerti
kenapa NOISE itu lebih baik daripada 'camera shake'. Dalam dunia
fotografi digital NOISE akan selalu menjadi satu hal yang perlu
dipertimbangkan.
Salah satu keuntungan kita dalam era fotografi digital adalah, ISO
tinggi memudahkan kita memotret pada kondisi rendah cahaya. Pada era
fotografi film, kalian harus mengganti rol film yang memiliki ISO atau
ASA yang lebih tinggi, benar-benar mempermudah kita bukan? Ini merupakan
keuntungan yang bisa kita manfaatkan sebagai seorang fotografer
digital.
Contoh yang lain adalah ketika kita memotret di dalam ruangan, seperti
sebuah pidato sambutan, atau konser musik klasik. Flash kemungkinan
besar tidak akan diperbolehkan pada situasi seperti ini, jadi bagaimana
kita mengatasinya? Rubah ISO kalian ke pengaturan yang lebih tinggi,
jika kalian menggunakan "Auto ISO" pada kamera digital kalian, maka
kamera akan mendeteksi penggunaan ISO tinggi yang diperlukan. Sobat
tentu bisa mengatur ISO secara manual, bertambahnya tingkat sensitifitas
terhadap cahaya akan memperbesar peluang untuk mendapatkan exposure
yang pas untuk kondisi rendah cahaya. Sobat bisa memutuskan untuk lebih
meninggikan pengaturan ISO dan memilih shutter speed lebih cepat, jika
masih mengalami camera shake serta tidak memiliki Tripod.
Cara lain yang bisa dilakukan pada kondisi rendah cahaya adalah dengan
menggunakan Lensa Cepat (Fast-Lens), tetapi tentu akan menguras kantong
seorang fotografer pemula bukan? Berikut ini merupakan Tips yang bisa
Sobat lakukan jika tidak memiliki Fast-lens, Tripod serta larangan
penggunaan flash:
- Tinggikan ISO seperlunya.
- Memotret menggunakan Format RAW
- Gunakan Aperture Priority dengan f-stop paling rendah, fash-lens
biasanya memiliki f-stop terendah f1/8 atau bisa lebih rendah lagi.
- Jika hal diatas masih menghasilkan
shutter speed yang terlalu rendah untuk dipegang, maka kalian bisa
menurunkan exposure compensation sebanyak satu stop, itu akan
meningkatkan shutter, dan kemudian rubah expsosurenya di post-produksi
(gunakan format RAW).
- Sobat bisa menggunakan software Noise Reduction, untuk mengurangi grain serta noise.
Seperti yang dituliskan diatas, bahwa 'Fast-Lens' akan terasa sangat
mahal bagi ukuran fotografer pemula, tapi tidak ada salahnya untuk
mencoba menggunakan lensa prime
seperti Canon 50mm f1.8 atau Nikon 50mm f1.8. Cobalah dan rasakan
bedanya. Bedanya mungkin ada pada zooming, untuk itu gunakan kaki kalian
sebagai pengganti Zooming. Happy Low-Lighting!
sekian dan terima kasih
sumber: http://www.infotografi.com