Pages

Kamis, 24 Oktober 2013

Rahasia Mendapatkan Foto Tajam (part II)

Shutter Speed & Tripod

Teknik Fotografi - Artikel InFotografi Kali ini akan mengulas tentang teknik serta tips fotografi yang bisa digunakan untuk menghasilkan foto yang tajam. Apa saja sih:

Scales Tarn & Sharp Edge, The Lake District
Photo: Tom

1. Shutter Speed dan Focal Length

Shutter Speed yang Sobat gunakan harus cukup cepat jika menginginkan hasil foto yang dipotret dengan handheld tetap tajam dan Focal Length lensa yang Sobat gunakan juga berperan penting dalam menentukan seberapa cepat shutter speed. Semakin besar/panjang focal length yang sobat gunakan maka semakin besar pula potensi camera shake yang akan terjadi. Hal ini berarti, Sobat membutuhkan shutter speed yang lebih cepat pada focal length yang lebih panjang. Satu aturan dasar yang bisa Sobat ikuti adalah: Selalu gunakan shutter speed yang lebih besar dari focal length. Contoh: Jika Sobat menggunakan FL efektif pada 300mm maka shutter speed yang diperlukan adalah minimal 1/320 detik. Jika Sobat memotret menggunakan kamera dengan sensor APS-C (seperti Canon 60D atau 7D), maka Sobat perlu rumus 1.6x Crop Factor, dan kemudian kalikan  dengan focal length yang Sobat gunakan. Contoh: Jika menggunakan 300mm,  maka: 300 x 1.6= 480, jadi shutter speed 1/500 idealnya akan memberikan hasil yang bebas shake.

2. Fitur Image Stabilisation

Sudah banyak sekali lensa yang memiliki fitur Image Stabilisation di pasaran. Fitur ini memungkin Sobat untuk memotret lebih lambat kira-kira Dua sampai Tiga stop dibandingkan lensa Non-Image Stabilisation. Pada Canon fitur ini disebut dengan IS (Image Stabilizer), Tamron menyebutnya VC (Vibration Compensation), dan di Nikon adalah VR (Vibration Reduction). Fitur ini sangat berguna ketika Sobat memotret di kondisi kurang cahaya, atau jika ingin membekukan obyek gerak karena Sobat masih bisa menurukan shutter speed tanpa khawatir akan terjadinya shake. Bahkan beberapa lensa sudah dilengkapi dengan sistem stabilator dengan Dua pengaturan, yaitu pada gerakan horisontal serta vertikal.


3. Tinggikan ISO!!

Terkadang kita tidak bisa mendapatkan shutter speed yang kita harapkan saat memotret pada kondisi rendah cahaya, atau subyek yang bergerak terlalu cepat, bahkan aperture lebar pun terasa kurang membantu. Solusi paling mudah adalah dengan cara menaikkkan atau meninggikan ISO. Dengan meninggikan ISO dari 100 ke 1600 Sobat akan mendapatkan shutter speed yang lebih cepat beberapa stop. Jangan lupa perhatikan juga loh noise dan grain yang diakibatkan ISO tinggi.


4. Berkreasi Dengan Shutter Speed

Aturan dibuat untuk dilanggar, dan Sobat tentu bisa bebas berkreasi menggunakan shutter speed lambat untuk menghasilkan foto blur yang menarik. Ketika Sobat memotret sebuah sepeda, mobil atau obyek gerak cepat lainnya, Sobat bisa menggunakan teknik panning untuk mengikuti subyek, dan tetap menghasilkan foto tajam sementara background terlihat blur. Sobat juga bisa mendapatkan efek "lukisan", Pasang shutter speed kalian di kisaran 1/30 detik, dan geser kamera saat pengambilan exposure agar bentuk pepohonan menjadi warna-warna abstrak.


5. Mirror Lockup

Sering Kita mendengar bahwa shake sering diakibatkan pada saat memotret handheld dengan shutter speed lambat. Faktanya adalah: foto blur juga bisa diakibatkan oleh getaran-getaran kecil ketika mirror kamera bekerja (gerakan naik turun). Jika sobat menggunakan lensa tele atau memotret close up / makro atau bahkan long exposure, maka gerakan sekecil apapun akan terasa, dan bahkan penggunaan tripod sekalipun tidak dapat menghilangkan getaran secara sempurna. Solusi yang terbaik adalah menghidupkan fitur Mirror Lockup. Mirror akan terbuka ke atas setelah Sobat menekan tombol shutter, dan tekan sekali lagi tombol shutter untuk mengambil gambar, setelah itu mirror akan tertutup lagi. Jika kamera sobat tidak memiliki fitur ini maka bisa menggunakan Life View. Mirror akan secara otomatis terbuka ketika fitur ini dinyalakan.


6. Pemasangan Tripod

Jika Sobat memotret landscape pada kondisi rendah cahaya serta menggunakan aperture kecil (bilangan besar), bisa dipastikan Sobat akan mendapati shutter speed yang terlalu lambat untuk memotret handheld. Penggunaan Tripod sangat disarankan pada kondisi pemotretan seperti ini, tetapi perlu diingat penggunaan Tripod yang kurang tepat belum tentu bisa mengeliminasi getaran atau camera shake. Pastika tripod terpasang dengan benar dan sestabil mungkin. Usahakan jangan menyentuh kamera saat memotret, gunakan shutter release atau timer untuk melepaskan shutter. Sobat juga bisa menggunakan fitur miror lockup atau Life View seperti yang telah dijelaskan di point 5. Gantungkan tas kamera di bagian dasar Tripod. Biasanya di sebagian besar Tripod sudah memmiliki pengaitu sebagai media gantungan tas. 
 
sekian dan terima kasih
sumber : http://www.infotografi.com

0 komentar:

Posting Komentar